Hari ini Google menayangkan Doodle Rendang, Makanan Khas Padang Minangkabau

Assalammu‘alaikum wr. wb.

Hello guys! Tahukah Anda, Bahwa Hari ini tepatnya pada Rabu, 21 Agustus 2024 (16 Shafar 1446 H), Google telah menayangkan Google Doodle makanan khas Padang Minangkabau, yang sudah menjadi salah satu Makanan Terfavorit bagi Masyarakat Indonesia, yaitu Rendang. Bahkan, tidak hanya Populer di Indonesia saja, tapi makanan ini sudah Mendunia.

Google Doodle Rendang

Sumber Artikel : Detik.com, Toraja.Tribunnews.com, dan Kumparan.com


Apa yang muncul ketika Anda pertama kali membuka Google Search hari ini? Saat mengunjungi laman Google, Anda akan disuguhkan dengan ilustrasi hidangan ikonik dari Indonesia yang dikenal di seluruh dunia, yaitu Rendang.

Di halaman utama Google, Anda akan menemukan gambar masakan tradisional dari Minangkabau, Sumatera Barat, dengan tema "Merayakan Rendang".

Rendang secara resmi diakui sebagai hidangan nasional Indonesia dan telah ditetapkan sebagai warisan budaya takbenda oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia.

Google Doodle hari ini merayakan Rendang, yang merupakan daging dimasak dengan bumbu dan santan. Rendang atau randang ini telah diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia sejak tahun 2013 melalui Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 238/M/2013.

Masakan tradisional khas Sumatera Barat ini sudah ada sejak abad ke-16. Menurut Google Doodles, meskipun orang Minangkabau mengadaptasi teknik kari dengan menggunakan banyak rempah-rempah dan santan, mereka memasak hidangan tersebut lebih lama hingga kuahnya mengental dan menghitam.

Dengan adanya migrasi dan perdagangan yang berkembang pesat di Asia Tenggara, Rendang juga menjadi populer di negara-negara seperti Malaysia dan Singapura. Berbagai budaya lain juga telah menambahkan sentuhan mereka pada hidangan klasik ini. Misalnya, di Filipina, rempah-rempah lokal dicampur dengan palapa dan gula muscovado ditambahkan untuk memberikan rasa yang khas.

Asal Usul Rendang

Menurut jurnal "Rendang: The Treasure of Minangkabau" yang diterbitkan pada tahun 2017, Rendang pertama kali muncul di Sumatera Barat pada abad ke-8. Cita rasa khas Rendang yang kuat tak lepas dari pengaruh kuliner India. Bumbu-bumbu seperti cabai, kunyit, serai, bawang, kapulaga, dan santan memiliki kesamaan dengan bahan yang digunakan dalam gulai khas India. Pada masa itu, Sumatera merupakan pusat perdagangan dunia, yang menjadikannya tempat berkumpulnya para pedagang rempah dari India. Banyak dari mereka yang menetap di Sumatera, membawa serta teknik memasak dan bahan-bahan yang kemudian memengaruhi kuliner lokal, termasuk Rendang.

Rendang diketahui sudah ada sejak 1550 Masehi dan disebut dalam berbagai kesusasteraan Melayu klasik seperti Hikayat Amir Hamzah, yang membuktikan keberadaannya sebagai masakan Melayu sejak 1550-an. Namun, dikatakan bahwa Rendang sudah ada di Sumatra Barat sebelum Islam masuk ke wilayah tersebut, yang menunjukkan bahwa Rendang telah ada jauh sebelum abad ke-7 Masehi. Hal ini didasarkan pada bukti adanya komunitas Arab di pesisir Sumatra pada tahun 674 Masehi, yang menandai masuknya Islam ke Sumatra Barat.

Meskipun demikian, bukti fisik keberadaan Rendang hingga kini belum ditemukan.

Mengapa Orang Menciptakan Rendang?

Nama "Rendang" berasal dari kata "morandong," yang merujuk pada proses pengolahan lauk dengan santan yang dimasak hingga kadar airnya berkurang, bahkan hingga kering. Jadi, jika disebut "Rendang," artinya adalah masakan yang diolah hingga kering tanpa kandungan air.

Campuran santan dan bumbu yang dimasak hingga kering menghasilkan warna cokelat kehitaman yang lezat. Namun, beberapa daerah di Sumatra Barat tidak selalu mengolah Rendang dengan warna cokelat kehitaman. Bentuk akhir Rendang terbagi menjadi dua jenis, yaitu Rendang Kering dan Rendang Basah (Koliyo). Rendang kering memiliki warna cokelat kehitaman, sementara Rendang basah berwarna merah kecokelatan hingga cokelat.

Rendang juga dapat diartikan sebagai makanan yang diawetkan melalui proses pemanasan berulang kali. Dulu, Rendang diciptakan karena orang-orang memasak daging dalam jumlah banyak dengan santan dan bumbu tertentu, sehingga tidak habis dalam sehari, lalu dihangatkan untuk makan malam. Agar tidak basi dan tidak terbuang, esok harinya Rendang dihangatkan lagi hingga bumbunya mengering. Oleh karena itu, Rendang yang sebenarnya adalah masakan yang kering air.

Keringnya Rendang membuat makanan ini awet. Proses memasaknya dilakukan dengan cara tradisional menggunakan tungku dan kayu bakar. Pada awalnya, pemasakan Rendang dilakukan dengan api besar, kemudian dilanjutkan dengan api kecil yang berasal dari pembakaran sabut kelapa.

Proses memasak santan yang awalnya memiliki banyak air (gulai) hingga airnya berkurang menjadi kalio, dan kemudian dilanjutkan dengan memasak hingga kering airnya, itulah yang disebut dengan Rendang.


Siapa yang suka makan Rendang? Termasuk saya sendiri juga suka Rendang.

Terima Kasih 😄😊👌👍 :)

Wassalammu‘alaikum wr. wb.

Post a Comment

Previous Post Next Post